Rabu, 08 Januari 2014

Statistika
Suatu hari seorang anak kecil disuruh ayahnya membeli sebungkus korek api dengan pesan agar tidak terkecoh mendapatkan korek api yang jelek. Tidak lama kemudian anak kecil itu datang kembali dengan wajah yang berseri-seri,menyerahkan kotak korek api yang kosong, dan berkta, korek api ini benar-benar bagus, pak, semua batangnya telah saya coba dan semuanya menyala.
            Dan tak seorang pun, saya kira, yang bisa menyalahkan kesahihan peroses penarikan kesimpulan anak kecil itu. Sekitar tahun 1645, seorang ahli matemaika amatir, chevalier de mere, mengajukan beberapa permasalahan mengenai judi semacam ini kepada seorang ahli metematika Prancis Blaise Pascal (1623-1662), pascal, seorang jenius dalam bidang matemaika, dalam umur 16 tahun telah menghasilkan karya-karya ilmiah yang mengagumkan.
            Peluang yang merupakan dasar dari toeri statistika, merupakn konsep baru yang tidak dikenal dalam pemikiran Yunani kuno, Romawi dan bahkan Eropa dalam abad pertengahan.
            Logika deduktif berpaling kepada matematika sebagai sarana penalaran penarikan kesimpulan sedangkan logika induktif berpaling kpada statistika.


Matematika
            Matemtika adalah  bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan lambang-lambang matematika bersifat artifisial yang mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya
            Umpamanya bila kita sedang memplajari kecepatan jalan kaki seseorang anak kecil dapat kita lambangkan dengan X , mka X lambang matematika ini kiranya mempunyai arti yang jelas yakni kecepatan jalan kaki seorang anak, dan tidak mempunyai pengertian yang lain.

            Untuk mengatasi masalah ini matematika mengembangkan konseppengikuran. Lewat pengukuran, maka kita dapat mengetahui dengan tepat berapa panjang sebuah logam dan berapa pertambahan panjang jika logam itu dipanaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar